Minggu, 29 Agustus 2021

Malam yang sepi

 Malam yang sepi

Malam berganti malam.

Waktu berganti waktu.

Minggu berganti Minggu.

Aku selalu termenung di taman.

sambil melihat indahnya rembulan dan bintang.

Dalam kesunyian malam hari.


Dalam kesunyian malam hari.

Aku selalu merasa sepi dan bosan.

Karena perlahan populasi manusia berkurang.

Yang biasa pada malam hari banyak manusia yang berlalu-lalang.

Namun sekarang kegiatan tersebut telah tiada.

Bagaikan hati yang kehilangan harapan.


Populasi di dunia ini perlahan-lahan berkurang.

Kondisi bumi saat ini perlahan-lahan banyak penduduk yang lenyap.

Pada malam hari datang kondisi begitu sepi sangat sepi.

Tidak banyak orang yang berlalu-lalang pada malam hari.

Karena kondisi bumi saat ini masih pademi dan PPKM.

Banyak minimarket, toko atk,dan mall-mall tutup dengan cepat.


Walaupun pada malam hari tidak ada aktivitas sama sekali.

Pada keesokan harinya sebagian masyarakat pergi ke luar rumah untuk bekerja.

Bagaikan sinar rembulan yang sangat redup.

Dunia ini begitu redup sekali dan seperti tidak ada tanda-tanda kehidupan sama sekali.

Malam hari yang sepi membuatku tenang dan damai.

Walaupun aku merasa tenang dan damai tetapi hatiku sangat sedih.


Karena banyak yang terkena covid varian baru.

Banyak orang kehilangan orang-orang terkasih.

Banyak orang yang terpaksa harus jauh dari keluarganya.

Banyak orang yang terpaksa harus mengasingkan diri.

Banyak rumah sakit yang penuh oleh pasien covid.

Banyak tenaga medis yang harus berkorban untuk menyembuhkan pasien covid.


Karya: semit darmawan





2 komentar:

  1. teruslah berkarya wahai temanku,jangan lengah.ku doakan kau selalu sehat.Tuhan memberkati.by:Davidku.com.id

    BalasHapus

cinta tragis

Cinta tragis Karya Darmawan Times  Laksana pengembara yang hilang  Kain kafan menutup ragaku  Gencatan senjata terus berlanjut Mobil yang sa...