Senin, 20 November 2023

tak sia-sia

Tak Sia-Sia
Karya: darmawan times
Permulaan kala itu kau datang
Membawa karangan bunga
Bunga Rosa dan melati putih
Suci tak ternodai

Kau tampakkan depanku
Serta saling memandang untuk ku
Sesudah itu kita saling menatap
Saling bertanya apakah ini cinta? 

Sebulan itu kita selalu bersama
Saling menghampiri hampir
Ah! hatiku mau memberi
Hati tak terkoyak sepi

Bunga matahari dan bunga kamboja
Cerah dan cantik nan indah
Cinta tak usai
Cinta terus berlanjut

Hidup kau tak terkoyak sepi
Rembulan terus bersinar 
Bunga melati dan bunga rosa
Suci tak ternodai

Cahaya dan kegelapan
Bunga anggrek dan bunga Rosa 
Persatuan dan perpisahan
Bintang dan bulan

Angin dan badai
Cinta tak usai
Cinta yang abadi
Bunga mawar dan bunga melati





Selasa, 07 November 2023

Pahlawan tanpa tanda jasa

 Pahlawan tanpa tanda jasa

Karya:darmawan times

Lilin telah bersinar dalam kegelapan

Kegelapan diterangi oleh cahaya

Laut yang dalam menjadi dangkal

Jasanya sudah menjadi prasasti bagiku


Ilmunya menerangi masa depan ku

Bunga dahlia yang berwarna cerah

Bunga matahari yang mekar

Masa depan ku cerah


Cahaya tidak sirna

Kegelapan menjadi cerah

Matahari bersinar terang

Sungai mengalir deras



Kamis, 02 November 2023

Suara pagi

 Suara Pagi

Karya:darmawan times

Dunia angin ribut dan topan

Manusia mengingatkan bencana gempa bumi

Jadi kemana untuk Damai dan sunyi

Dunia mati! 


Barang kali ini diam dan kaku saja

Dengan kedamaian selama bersatu

Mengatasi suka maupun duka

Kekebalan terhadap puing dan nafsu


Terbaring tak sadarkan diri

Seperti kapal pecah di dasar lautan

Jemu diterjang bencana tsunami

Ataukah ini... 


Peleburan dalam tiada 

Dan sekali menghadap sinar

Ya Tuhan! Badanku hancur lebur segala samar

Aku sudah melewati batas ku kembali!? 


Pintu tertutup dengan keras sekali

Dunia badai dan hujan

Mengingatkan bencana tsunami aceh

Untuk kedamaian dan keheningan


Mati!! 

Barang kali ini dalam kaki

Dengan keheningan selama bersatu

Mengatasi suka maupun duka


Kekebalan terhadap reruntuhan

Terbaring tak sadarkan diri

Seperti pesawat pecah di dasar daratan

Jemu diterjang badai besar



Dendam

 Dendam

Karya:darmawan times

Aku berdiri tersentak

Dari mimpi aku bengis di elak

Aku berdiri tegak

Mentari bersinar tak tampak


Tangan meraba ke dalam tasku

Pisau berkarat ku genggam di hilir

Bintang bersinar sedikit tak tampak

Aku mencari secercah sinar bintang


Mendadak mati kehendak berbekas jari

Aku mencari jati diri

Diri tercerai dari hati

Rembulan bersinar tak tampak


Tangan meraba ke bawah selimut ku

Pistol berkarat ku genggam di hulu

Aku terus mencari 

Mendadak mati ku hendak berbekas di jari


Aku mencari jati diri 

Diriku tercerai di hati

Api berkobar sedikit tak nampak

Air mengalir tak terlalu deras

Mawar merah

 Mawar Merah

Karya:darmawan times

Kalau kita bertemu lagi

Jangan coba meyakinkanku kembali

Bahwa mawar merah indah

Bahwa puisi bagiku adalah juga


Ku Putuskan untuk membongkar

Hutan-hutan kembang kertas kita awasi

Karena suatu kutuk warna merah darah

Telah hinggap di jantungku membuat persegi


Bayang-bayang cokelat yang datang

Menyisiri lorong ingatan 1/4 jadi

Telah datang menjulurkan tangan berjari

Ingin memetik mawar merah


Kita tidak berjumpa lagi

Hutan-hutan itu telah menjadi sungai asin

Tulang belulang dari kenangan tak lengkap

Menarik suatu pesan bagaikan tongkat bambu


Sebaiknya kau tetap di sungai sana

Aku di sini mungkin puisi yang kita cari

Justru kenangan ini

Bertaring, bercakar siap menelan kita


Bunga mawar yang berdiri

Jika kau bertemu ku lagi 

Jangan mencoba meyakinkan ku 

Mawar merah darah berduri


Ketenangan

Ketenangan

Karya:darmawan times

Aku tak bisa tidur pulas

Orang ngomong kucing mengeong

Dunia jauh mendinding tembok

Di hantam suara bertalu-talu

Disebelahnya api dan asap

Aku hendak bersabar

Suaraku hilang tenaga terbang

Sudah tidak terjadi apa-apa


Dunia ini enggan di sapa

Ambil perduli

Air membeku keras

Dan hidup bukan hidup lagi


Ku ingat kembali diriku dulu

Sambil menutup telinga memejamkan mata

Menunggu reda yang mesti tiba

Sambil menutup mulut ku


Aku tak bisa tidur nyenyak

Orang ngomong burung berkicau

Langit ketujuh jauh mengabur

Kelam mendinding tembok


cinta tragis

Cinta tragis Karya Darmawan Times  Laksana pengembara yang hilang  Kain kafan menutup ragaku  Gencatan senjata terus berlanjut Mobil yang sa...